Notifikasi
Tidak ada notifikasi baru.

PPT NUMERASI UP 3 Asesmen

PPT NUMERASI UP 3 Asesmen, NUMERASI MI Asesmen,

PELAJAR MEDIA - PPT NUMERASI UP 3 Asesmen - “Asesmen harus menjadi bagian proses terpadu dari pembelajaran Matematika untuk mendukung perkembangan peserta didik”

Saat akan memulai merencanakan asesmen hendaknya guru memulainya dengan pertanyaan, “Untuk siapa asesmen ini?” Ketika jawabnya adalah, “Untuk peserta didik,” maka guru tersebut sudah pada posisi awal yang benar. Asesmen memang mempunyai beberapa tujuan, diantaranya melihat pencapaian peserta didik pada standar kompetensi yang telah ditetapkan. Jika ini yang menjadi tujuan utama, maka pusat perhatian guru hanya melakukan tes kepada peserta didik untuk mengukur hasil belajar. Padahal asesmen hendaknya menjadi bagian proses terpadu dari pembelajaran. Asesmen dilakukan tidak hanya kepada peserta didik, melainkan yang utama adalah untuk peserta didik sebagai metode bimbingan dan dukungan agar mereka mencapai kompetensi yang diharapkan.

Gambar 1.1. PPT NUMERASI UP 3 ASESMEN - PELAJAR MEDIA

PELAJAR MEDIA - PPT NUMERASI UP 3 Asesmen

Asesmen harus membantu proses belajar peserta didik
Pertanyaan penting yang harus ditanyakan guru ketika melakukan asesmen terhadap peserta didik adalah, “Apakah peserta didik sudah paham?” “Apakah peserta didik sudah bisa?” Jika peserta didik sudah paham dan bisa maka pertanyaan lanjutannya adalah, “Bagaimana meningkatkan ke tahap berikutnya?” Jika peserta didik belum paham, “Bagaimana cara agar peserta didik bisa mencapai pemahaman tersebut?”
Sebuah studi yang dilakukan oleh Black dan William pada 250 riset terhadap asesmen berkesimpulan bahwa menjadikan asesmen bagian terpadu dari proses pembelajaran dapat meningkatkan perkembangan hasil belajar peserta didik, termasuk mereka yang dianggap “lambat”. Pada studi tersebut guru menjadikan asesmen formatif sebagai bagian penentu keputusan dalam proses belajar dan mengajar.
Asesmen yang baik mempunyai beberapa ciri-ciri. Salah satunya adalah bahwa asesmen menyampaikan pesan yang kuat kepada peserta didik bahwa pengetahuan dan keterampilan matematika itu berharga. Ini akan membuat peserta didik menyadari pentingnya untuk memberikan perhatian dan usaha yang cukup untuk belajar matematika. Ketika guru menggunakan teknik observasi, percakapan dan wawancara sebagai bagian dari asesmen ditambah dengan jurnal belajar yang interaktif akan mendukung peserta didik mendapatkan manfaat melalui proses tersebut saat menjawab pertanyaan guru dan terlibat dalam interaksi tersebut.
Asesmen yang baik membantu memberikan masukan kepada peserta didik untuk menentukan tujuan belajarnya sendiri, menempatkan tanggung jawab belajar kepada diri sendiri dan menjadi pembelajar yang lebih mandiri. Penggunaan rubrik penilaian, rubrik petunjuk penilaian akan dapat membantu peserta didik dan guru mengetahui sampai dimana peningkatan pengetahuan serta keterampilan tercapai. Kemudian diskusi di kelas baik secara kelompok besar, kelompok kecil, atau wawancara individu dimana peserta didik dan guru saling memberikan masukan secara lisan, memberikan pendapat dari sudut pandang yang berbeda, berbagi metode yang berbeda untuk penyelesaian sebuah masalah akan memberikan kesempatan bagi guru untuk melihat pencapaian peserta didik. Sedangkan bagi peserta didik sendiri kesempatan bertukar pendapat dan pengalaman seperti itu akan memberikan wawasan bagi dirinya untuk meningkatkan kemampuan diri karena mendapatkan masukanmasukan secara langsung dan tulus. Refleksi terhadap apa yang dialami peserta didik setelah mengerjakan tugas kelas baik secara lisan atau tertulis akan mendorong peserta didik menjadi lebih terlibat terhadap proses belajarnya sendiri.



Target Kompetensi Guru - PPT NUMERASI UP 3 Asesmen

Kompetensi Profesional
  • Memahami berbagai jenis metode evaluasi yang sesuai untuk fitur disiplin matematika.
  • Proses penilaian formatif harus ditetapkan.
  • alat untuk evaluasi formatif
  • Menentukan langkah belajar siswa selanjutnya dengan menganalisis hasil penilaian dan hasil belajarnya.
Kompetensi Pedagogis
  • Menindaklanjuti proses pembelajaran berdasarkan temuan evaluasi dan mengembangkan rencana tindak lanjut
  • melaksanakan proses belajar berdasarkan informasi yang telah terkumpul
  • Melaporkan hasil penilaian dan evaluasi dalam bentuk laporan tertulis.

Tujuan

  • Membandingkan evaluasi hasil belajar (evaluation of learning outcome), evaluasi pembelajaran (evaluation of learning), dan evaluasi sebagai proses pembelajaran (assessment as learning process).
  • Mengenali banyak metode penilaian yang dapat digunakan di kelas matematika.
  • Sebuah kriteria untuk menentukan apakah siswa telah memenuhi tujuan pembelajaran matematika.

Di kelas, guru melakukan penilaian untuk mengumpulkan data yang dapat mereka manfaatkan untuk membantu siswa memperoleh kemampuan yang diharapkan mereka miliki. Setiap hari, guru perlu mengetahui informasi ini, tidak hanya berdasarkan penilaian formal. Untuk mempelajari pecahan, apa yang harus dilakukan siswa? Jika seorang anak dapat menjumlahkan 1/2 + 1/4 = 3/4, apa artinya bagi mereka? Apakah dia yakin dia mendapatkannya? Atau apakah dia hanya bisa mengingat metode dari ingatan?

Ini bukan penilaian formatif formal, seperti membuat soal standar berisi pilihan ganda dengan 30 soal dan esai lima soal yang tercetak rapi dengan logo madrasah dan dilakukan pada waktu tertentu atau pada setiap akhir semester. Sebaliknya, itu adalah penilaian formatif yang digunakan dalam unit pembelajaran ini.

Demi unit pembelajaran ini, penilaian formatif akan didefinisikan sebagai bagaimana instruktur membantu peserta didik mereka beralih dari apa yang sudah mereka ketahui menjadi apa yang dapat mereka lakukan dan bagaimana mereka dapat fasih. Di dalam kelas, instruktur dapat melakukan penilaian formatif dengan mengajukan pertanyaan atau tugas kepada siswa, menawarkan umpan balik atas jawaban siswa, dan membuat penyesuaian terhadap teknik pembelajaran dan/atau pengajaran.

Ustadz atau ustadz TPA adalah guru yang membantu anak-anak belajar membaca Al-Qur'an dengan memotivasi, mengarahkan, dan membimbing mereka dari awal ketika mereka hanya bisa membunyikan huruf hijaiyah dari buku IQRA' sampai bisa membaca Al-Qur'an. Qur'an yang benar dengan makhraj dan tajwid. Bisa juga diibaratkan sebagai pelatih sepak bola yang menginstruksikan dan membimbing seorang pemain pemula yang hanya bisa menendang bola dengan keras dan lurus agar mahir menendang bola sesuai kebutuhan, keras atau lunak, dan bahkan bisa mengarahkan bola dengan tendangan melengkung dari sudut lapangan dan mencetak gol dalam proses.

Penilaian formatif berkelanjutan sangat penting bagi guru untuk memeriksa pengetahuan, pemahaman, dan pengembangan keterampilan siswa dalam kaitannya dengan mata pelajaran yang dicakup untuk meningkatkan pembelajaran siswa dan meningkatkan peluang keberhasilan mereka.

Proses evaluasi guru telah dijelaskan secara rinci di atas. Selanjutnya, kita akan berbicara tentang bagaimana pendekatan evaluasi. Pertimbangkan perjalanan dari lokasi di Indonesia ke Jakarta dari sudut pandang traveler. Dia di Jakarta, tapi bagaimana dia bisa sampai di sana? Setelah tiba, apa artinya berada di sini? Apakah di akhir baris? Bagaimana dalam perjalanan? Mungkin di Monas atau di Tebet? Di rumah Anda? Artinya dia harus tahu di Jakarta dia akan kemana sejak awal. Setelah Anda tahu ke mana Anda akan pergi, bagaimana Anda bisa sampai di sana? Kereta api adalah pilihan bagi Anda. Naik pesawat atau sepeda motor untuk sampai ke sana.

Saya, misalnya, bisa berhubungan. Seperti halnya setiap perjalanan, ada kurva pembelajaran. Memahami adalah sebuah proses. Apa artinya ketika kita mengatakan bahwa anak-anak memiliki pemahaman konsep numerik? Apakah dia mengerti jika dia tahu simbol nomor? Apakah mungkin untuk mengatakan bahwa pelajar mengetahui angka jika dia mampu menunjukkan nilai tempat?

Buku "Knowledge by Design" oleh Grant Wiggins dan Jay Mc Tighe akan digunakan untuk menyajikan prosedur untuk mengumpulkan pemahaman menyeluruh dalam unit pembelajaran ini. Ada tiga proses untuk membawa anak-anak ke pemahaman, menurut Grant Wiggins dan Jay Mc Tighe.


Untuk lebih lengkapnya silahkan unduh file materi DISINI.
Demikian PPT NUMERASI UP 3 Asesmen ini PELAJAR MEDIA sampaikan, semoga berkah.

Download juga File Power Poin PKB MI Bidang Numerasi berikut ini

PPT NUMERASI UP 1 Prinsip Numerasi MI DISINI

PPT NUMERASI UP 2 Growth Mindset DISINI

PPT NUMERASI UP 3 Asesmen DISINI

PPT NUMERASI UP 4 Bilangan (Bagian 1) DISINI

PPT NUMERASI UP 5 Bilangan  (Bagian 2) DISINI

PPT NUMERASI UP 6 Aljabar DISINI

PPT NUMERASI UP 7 PENGUKURAN DISINI

PPT NUMERASI UP 8 GEOMETRI DISINI

PPT NUMERASI UP 9 DATA DAN STATISTIKA DISINI

PPT NUMERASI UP 10 STATISTIKA DAN PELUANG DISINI 


Baca Juga

Modul Numerasi PKB MI DISINI

Modul Literasi PKB MI  DISINI

Modul Sains PKB MI  DISINI

BERITA TERKINI PKB